Sabtu, 27 Oktober 2012


T Jenazah Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Laksamana TNI (Purn) Sudomo, disemayamkan di kediamannya, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Rabu (18/4/2012). Sudomo meninggal dunia pada pukul 10.00 WIB di Rumah Sakit Pondok Indah karena sakit.

Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengungkapkan rasa duka cita yang mendalam atas kepergian almarhum mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut tahun 1969-1973, Laksamana TNI (Purn) Sudomo (86). Menurutnya, Sudomo semasa hidupnya telah banyak berjasa untuk bangsa dan negara.
"Beliau banyak mencurahkan pikiran untuk pengembangan TNI Angkatan Laut. Jasa beliau cukup banyak mencatatkan sejarah di TNI," ujar Agus usai melayat di rumah duka di Jalan Sekolah Kencana IV, TM-19, Pondok Indah, Jakarta, Rabu (18/4/2012).
Salah satu momen yang paling diingat Agus adalah saat Sudomo memegang kendali dalam Operasi Mandala. Dalam operasi untuk perebutan Irian Barat, Sudomo ditempatkan sebagai Komandan Satuan Tugas Chusus (STC)-9, yang merupakan satuan penyusup berkekuatan kapal jenis motor torpedo boat (MTB).
Kapal-kapal di bawah komando Sudomo inilah yang kemudian terjebak kepungan kapal perang Belanda di Laut Aru, yang mengakibatkan tenggelamnya kapal Matjan Tutul bersama Deputi Operasi AL Komodor Yos Sudarso.
Dalam operasi perebutan Irian Barat inilah Sudomo yang lantas menjadi panglima unsur laut. "Beliau memiliki pengalaman penugasan yang cukup panjang. Baik di bidang, operasi militer maupun bidang pembinaaan TNI AL. Beliau banyak mencurahkan pikiran untuk pengembangan Angkatan Laut," kata Agus.
Hal yang sama juga diungkapkan Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Laksamana Muda Iskandar Sitompul saat melayat di rumah duka. Menurutnya, Sudomo banyak memberikan ide-ide cerdas untuk memajukan TNI AL. "TNI turut berduka sedalam-dalamnya. Pak Domo kalau saya bilang, beliau sangat banyak jasanya untuk Angkatan Laut dan negara kita," kata Iskandar.

Sumber : KOMPAS

Tagged:

0 komentar:

Posting Komentar