Minggu, 16 Desember 2012


Gugus Keamanan Laut Libatkan 8 KRI Dalam Operasi Di Selat Malaka Dan Natuna
ARMABAR : Komandan Gugus keamanan laut Komando Armada RI Kawasan Barat (Guskamlaarmabar) dengan Komandan Kolonel Laut (P) Arusukmono Indra Sucahyo pimpin gelar operasi dengan nama operasi Alur Pari-12 dan Taring Pari-12 dengan melibatkan lebih dari 8 (delapan) unsur Kapal Perang jajaran Komando Armada RI Kawasan Barat.
Operasi Alur Pari digelar oleh Gugus Keamanan Laut Komando Armada RI Kawasan Barat secara terus menerus dan berlanjut dalam rangka mengamankan alur laut Perairan Indonesia khsusnya di kawasan perairan Natuna sampai dengan kawasan perairan Pulau Bangka Belitung sebagai jalur lalu lintas pelayaran kapal–kapal niaga maupun para pengguna laut lainnya.
Sedangkan Taring Pari-12 sebagai salah satu Operasi yang digelar di perairan Selat Malaka sampai dengan perairan Sabang dalam rangka mengemban fungsi dan peran TNI Angkatan Laut guna menegakkan kedaulatan dan hukum di laut khususnya wilayah barat Indonesia.
Unsur-unsur KRI yang digelar dalam operasi Taring Pari-12 tersebut bertugas melaksanakan deteksi dini dan mengidentifikasi terhadap para pengguna laut khususnya di wilayah perairan yang memiliki tingkat kerawanan terjadinya tindak pelanggaran di laut.
Selama digelar operasi, unsur-unsur KRI bertugas melaksanakan pengejaran dan penangkapan serta penyelidikan terhadap kapal-kapal yang diduga melakukan tindak pelanggaran di laut. Dalam operasi Alur Pari-12 dan Taring Pari-12 kali ini melibatkan lebih dari 8 (delapan) Unsur KRI jenis Parchim, Patroli cepat FPB 57, Patroli cepat 40 antara lain KRI Pati Unus-384, KRI Welang-808, KRI Sigurot-864, KRI Silea-858 dan KRI Clurit-641, serta KRI Tenggiri-865.
Unsur-unsur yang dilibatkan dalam operasi tersebut, dua KRI jenis Kapal cepat Rudal KRI Clurit-641 yang sehari-hari dibawah pembinaan Satuan Kapal Cepat dengan Komandan Kolonel Laut (P) David Santoso dan KRI Welang-808 sehari-hari dibawah pembinaan Komandan Satuan Kapal Patroli Komando Armada RI Kawasan Barat (Satrolarmabar) Letkol Laut (P) Deni Septiana, S.I.(Dispen Armabar)



Beirut, 12 Desember 2012
Setelah enam bulan sukses mengemban United Nations Security Council Resolution (UNSCR) Nomor 1701, pada tanggal 12 Desember 2012, KRI Sultan Hasanuddin-366 bertolak dari pelabuhan Beirut, Lebanon  menuju tanah air. Kesuksesan dan kebanggaan dirasakan oleh seluruh prajurit KRI Sultan Hasanuddin-366 karena telah berhasil melaksanakan misi perdamaian dunia setelah bergabung dengan Maritime Task Force/United Nations Interim Force In Lebanon (MTF/UNIFIL) di bawah bendera PBB sejak bulan Juni silam.

Keberangkatan KRI Sultan Hasanuddin-366 dilepas oleh Duta Besar RI Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Lebanon Bapak Dimas Samodra Rum, MTF Commander Rear Admiral Wagner Lopes de Moraes ZAMITH, Atase Pertahanan RI di Kairo Kolonel Marinir Ipung Purwadi, Komandan Kontingen Garuda Kolonel ADM Darmawan Bhakti, pejabat MTF, perwakilan Kontingen Garuda dari Naqoura dan Indobatt serta Staf KBRI. Sebelum pemberangkatan, para prajurit KRI Sultan Hasanuddin-366 menerima pengarahan dan ucapan selamat atas keberhasilan dalam misi perdamaian ini dari Dubes RI LBBP di geladak hely.

Masa penugasan KRI Sultan Hasanuddin-366 dalam MTF/UNIFIL secara resmi berakhir (Out of Change Operations) pada tanggal 9 Desember 2012 pukul 15.00 local time, hal ini ditandai dengan penurunan bendera PBB dan penghapusan tulisan UN pada lambung kapal. Banyak prestasi yang ditorehkan KRI Sultan Hasanuddin-366 selama 19 kali ontask, antara lain telah berhasil melaksanakanhailing sebanyak  686 kontak kapal permukaan dan melaksanakan monitor military air activity sebanyak 135 kontak pesawat militer. Selain itu bertindak sebagai MIO Commander sebanyak 13 kali, sebagai Anti Air Warfare Coordinator sebanyak 21 kali dan sebagaiHello Element Control sebanyak 18 kali.

Dalam setiap pelaksanaan latihan bersama dengan unsur-unsur MTF, KRI Sultan Hasanuddin-366 selalu mendapat apresiasi yang tinggi dari para komandan unsur maupun dari pejabat  MTF. Dalam hal pemberian trainingkepada para Kadet dan personel LAF-Navy, skill dan profesionalitas dari prajurit KRI Sultan Hasanuddin-366  mendapat kesan tersendiri, bahkan  saattraining tersebut personel LAF-Navy turut serta dalam setiap melaksanakan berbagai latihan peran, sehingga tujuan pelatihan lebih mengena pada sasaran.

Pengakuan keberhasilan yang dicapai oleh KRI Sultan Hasanuddin-366 dalam menjalankan misi perdamaian di wilayah perairan Lebanon ini ditunjukkan dalam bentuk penghargaan yang diberikan oleh pemerintah Lebanon melalui Lebanesse Armed Force Navy(LAF-Navy). Penghargaan itu berupa Valour Medale yang diserahkan langsung oleh Commander in Chief of LAF-Navy ColonelJoseph Gadban kepada Komandan KRI Sultan Hasanuddin-366 selaku Komandan Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-D/UNIFIL 2012 Letkol Laut (P) Dato Rusman SN. di Markas LAF-Navy yang dihadiri para perwira senior LAF-Navy.  Medali ini diberikan karena KRI Sultan Hasanuddin-366  telah memberikan banyak kontribusi nyata dalam menjaga perdamaian dan stabilitas maritim (Maritime Stability) di Lebanon.

Selain menerima penghargaan dari LAF-Navy, KRI Sultan Hasanuddin-366 juga menerima penghargaan berupa Certificate of Appreciation dari PBB yang diserahkan oleh Force Commander and Head of Mission of the UNIFIL  Major General Paolo Serra yang diterima oleh Komandan KRI Sultan Hasanuddin-366 di Markas UNIFIL, Naqoura tanggal 26 Nopember lalu danCertificate of Appreciation dari MTF Commander. Selain itu KRI Sultan Hasanuddin-366 juga mendapatkan Outstanding Performance Evaluationdari MTF Commander atas dedikasi dan kontribusinya dalam turut mewujudkan mandat PBB 1701 dan 2604.

Selain mengemban misi perdamaian dan diplomasi, KRI Sultan Hasanuddin-366 juga turut menyukseskan program pemerintah dalam hal mempromosikan wisata Indonesia ke luar negeri  yang bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Perekonomian Kreatif Republik Indonesia (Kemparekraf). Dengan demikian, kerja keras, semangat dan profesionalitas yang ditunjukkan oleh para prajurit KRI Sultan Hasanuddin-366 dalam melaksanakan misi internasional ini juga mampu mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia serta patut dibanggakan.(Dispenarmatim)